Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang meluncurkan awan panas letusan pada periode pengamatan gunung api tersebut, Rabu, 9 November 2022, pukul 12.00-18.00 WIB.

Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru bahwa terjadi awan panas letusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 28-30 mm.

Selain itu, aktivitas kegempaan Gunung Semeru juga menandai letusan lima kali dengan amplitudo 14-22 mm dan gempa tektonik jauh satu kali dengan amplitudo 25 mm.

Untuk status Gunung Semeru masih level III atau siaga sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Joko juga meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *